Lukisan mural no peserta 004 ini adalah dibuat oleh ihwan, seorang alumnus mahasiswa seni lukis Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta asal Pemalang Jawa Tengah. Qoirul Ihwan dan team kreatornya berjumlah 2 orang ini, menyelesaikan karya lukisnya selama 7 jam pada saat lomba MURAL bertemakan Budaya kuliner Jawa Tengah di desa juron (minggu, 21 Agustus 2022). Lukisan mural ekspresionis ini digarap dengan serius dengan perpaduan teknik kuas, dan goresan cat yang dimainkan dengan jemari tangan secara langsung oleh senimannya. Jari jemari Ihwan belepotan cat dan menari-nari menorehkan ekspresinya secara spontan. Seperti pelukis Affandi yang menorehkan tube catnya dengan teknik plotot, namun ihwan melakukannya dengan jemarinya. Tampak pada hasil karyanya, Qoirul Ihwan mengekspresikan tokoh punakawan yang sedang makan bersama di sebuah kedai warung tradisional. Judul karyanya: “Madhang Gedhen”
Juara kedua lomba mural no peserta 040 dijuarai oleh: Sutarno, warga Serengan Surakarta. Sutarno dan istrinya mengekspresikan karya lukis mural bertemakan PECEL, makanan kuliner Jawa Tengah yang sangat khas. Pemanfaatan ruang teks PECEL, secara kreatif dilukiskan seorang ibu tua pedagang nasi pecel dan pembeli sedang menyantap makanannya. Lukisan realis ini digarap secara serius. Bermacam olahan nasi pecel sampai bungkus daun pisang, dilukisnya secara detail dan memberikan pesan pesona makanan tradisonal bagi pemirsanya.
Lukisan mural no peserta 080 bernuansa ekspresif digarap oleh: Dikda Irianta, warga Tegalgiri, Nogosari dari kota. Boyolali. Karya mural ini mendapatkan juara ketiga. Tampak sekumpulan orang dilukiskan sedang meminum jamu gendong, dan penjaja jamu gendong berwajah cantik menjadi daya tarik tersendiri pada lukisan ini. Euforia tradisi jamu gendong menjadi penekanan tema lukisan mural ini, tampaknya sang pelukis ingin membahasakan citra jamu gendong ini begitu lekat dengan budaya kuliner Jawa Tengah. Figur Semar menunjuk teks bertuliskan JAMU BERAS KENCUR, SUKOHARJO PANCEN MAKMUR merepresentasikan pencitraan yang kental bagi kabupaten tersebut sebagai kota jamu.
Tim Juri berjumlah 10 orang, mereka adalah dosen-dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Surakarta, hingga larut malam menentukan 3 juara lomba dari 100 peserta mural. Tepat pukul 12 malam (22 Agustus 2022) pengumuman pemenang lomba di publikasikan kepada masyarakat secara luas.
Tim Juri yang diwakili Amir Ghozali, M.Sn dan Rahayu Adi Prabowo, M.Sn mengatakan hasil karya lomba tersebut memang bagus-bagus, sehingga hanya ada silisih angka tipis saja dari 10 besar yang dipilih. Indikator penilaian yang disepakati antara lain: kesesuaian tema, kreativitas dan teknik dikatakannya dipenuhi secara baik oleh seluruh peserta lomba mural. Diantara 100 peserta yang hadir, hanya ada 1 karya yang tidak selesai dalam pengerjaannya. 99 peserta lainnya telah tuntas mengerjakan karya muralnya, dan menorehkan secara baik di area wisata sendang semurup Desa juron.
Dr. Aries BM sebagai pengarah event lomba dan pembimbing KKN ISI Solo di desa Juron, mengatakan bahwa lomba mural secara kolaboratif antara ISI Surakarta dan pemerintahan desa Juron ini, dikatakan telah berhasil dengan sukses. Dia memaparkan bahwa masyarakat peduli desa wisata desa Juron yang diwakili lurah desa Sarbini Sigit Budiyanto, SE menyambut dengan suka cita atas berlangsungnya acara ini. Hasil lomba mural yang mewarnai kawasan wisata Sendang semurup, diharapkan menjadi daya tarik wisata dan branding identity bagi Desa Juron dalam mengembangkan desa wisata Budaya.
Kerjasama yang telah dilaksanakan antara ISI Surakata dan Desa Juron, dikatakannya akan dilanjutkan dengan program kegitan seni budaya lainnya, termasuk agenda pengadaan kejuaran lomba mural ini di tahun-tahun berikutnya. (ABM)

