Ke-enam proposal tersebut merupakan bagian dari 18 (delapan belas) proposal tim KBMI mahasiswa ISI Surakarta yang dikirim ke Direktorat Belmawa Kemendikbud. Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) tahun 2021 tersebut sebagai program Direktorat Belmawa Kemendikbud yang digulirkan rutin setiap tahun, ditujukan sebagai ajang pembuktian kapasitas dan keterampilan mahasiswa dalam berwirausaha yang telah didapat melalui workshop kewirausahaan dan pemberian modal awal dalam Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) internal ISI Surakarta periode 2019-2020.
Kabar lolos seleksi nasional tersebut dipublikasikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, melalui laman http://dikti.kemdikbud.go.id/pengumuman/pengumuman-lolos-seleksi-kbmi-tahun-2021/ pada Minggu (2/05/2021), mengumumkan 537 judul proposal.
Ke-enam tim ISI Surakarta yang lolos tersebar pada kelompok Industri Makanan dan Minuman (1 tim), Industri Kreatif (5 tim). Berikut 6 (enam) judul yang lolos dan berhak melanjutkan bisnisnya sesuai dengan model bisnis yang diutarakan dalam proposal KBMI yaitu sebagai berikut:
- Guitarius (Pembuatan gitar Akustik) beranggotakan; dengan pembimbing, Dr. Bondet Wrahatnala, S.Sos., M.Sn. (Dosen Prodi Desain Etnomusikologi).
- Niki Ket Hause (Pet Shop, Cat Hotel, Cat Salon, and Cat Adopt) dengan personel; Damas Mahadi S/Ketua (Film dan Televisi), Dimas Ariya Praditya (Film dan Televisi), Muhammad Difa Hambali (Film dan Televisi), Dwi Puji Hermawati (Desain Mode Batik), Olivia Evi Desiatri (Desain Mode Batik), Tim ini dibimbing oleh N.R.A. Candra Dwi Atmaja, M.Sn. (Dosen Prodi Film dan Televisi).
- Lindrigapancor (Fesyen Alat kesehatan (Masker dan APD)) dengan anggota; Sartika/Ketua (Desain Komunikasi Visual), M. Thoriq (Desain Interior), Arieska Wulandari (Seni Teater), Puja Miranda Panjaitan (Desain Mode Batik), dibimbing oleh; Agung Cahyana, S.T.,M.Eng (Dosen Prodi Desain Mode Batik).
- Beyco Creative Studio (Desain, Foto, Video, dan Social Media) yang terdiri dari; Krishana Ekka Angela/Ketua (Desain Komunikasi Visual), Melia Cahyaningtyas (Desain Komunikasi Visual), Anggita Cahya Ramadani (Fotografi) dan Aghastya Artthalenta Herrdinata (Seni Rupa Murni), dibimbing oleh Ipung Kurniawan Y, S.Sn.,M.Sn. (Dosen Prodi Desain Komunikasi Visual).
- Dapur Mahastudent (Rumah Makan/ Katering) dengan personel; Devilia Romadoni Putri Srikusumawati/Ketua, Imam Wahyudi dan Rizky Kurniawan Heriadi yang semuanya dari Desain Komunikasi Visual dengan pembimbing, Ipung Kurniawan Y, S.Sn.,M.Sn. (Dosen Prodi Desain Komunikasi Visual).
- Paw-Paw Café (Ruang Pelepas Stress bagi Penyayang Kucing) dengan anggota; Nadiah Arif Firdausi/Ketua, Dea Agni Prasetyaningrum, Mega Glorysti Payona Tarigan yang semuanya berasal dari Prodi Desain Komunikasi Visual, Tim ini dibimbing oleh Ipung Kurniawan Y, S.Sn.,M.Sn. (Dosen Prodi Desain Komunikasi Visual)
Wakil Rektor Bidang III ISI Surakarta, sekaligus Koordinator Pembina Kewirausahaan Dr. Drs. RM. Pramutomo, M.Hum., “menuturkan keenam tim tersebut berhak melanjutkan dan mengembangkan bisnisnya sesuai dengan model bisnis yang diutarakan di proposal KBMI hingga 5 bulan mendatang dengan dukungan dana stimulus akan cair sekitar 70 persen”.
“Setiap tim yang mendapatkan dana, diharapkan nantinya pada saat monitoring dan evaluasi yang diperkirakan pada kisaran kuartal ke 3 tahun 2021, mahasiswa dapat menunjukkan peningkatan usaha/bisnisnya, baik dari sisi kenaikan omzet penjualan, berkembanganya jangkauan pemasaran, penambahan variasi produk barang/jasa, dan bertambahnya pelanggan. Tentu saja indicator tersebut tidak terlepas dari peranan mentor maupun dosen pembimbing yang senantiasa mendampingi dan memberikan arahan dalam melaksanakan kegiatan berwirausaha,” ungkap dosen FSP ISI Surakarta yang turut mendampingi Tim KBMI ISI Surakarta 2021.
Senada dengan penyataaan Bidang Kemahasiswaan, Ipung Kurniawan Yunianto, S.Sn., M.Sn (Dosen Prodi Desain Komunikasi Visual) selaku Ketua Program Kerja Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) ISI Surakarta membeberkan adanya perbedaan karakteristik penilaian KBMI 2021 dengan program-program pengembangan jiwa kewirausahaan dari Kemendikbud lainnya. Salah satu ciri membedakan adalah adanya inovasi dan dampak sosial yang ditimbulkan sebagai solusi untuk mengatasi kerentanan sosial yang ada.
“Salah satu yang perlu diperhatikan dalam penyusunan proposal ajuan KBMI yaitu pada Noble Purpose (tujuan mulia dari bisnis terhadap lingkungan sekitar), target market (konsumen yang dibidik), strategi SDM (komposisi tim dan kompetensi masing-masing anggota tim termasuk dukungan mentor dan dosen pembimbing, ke dalaman pemahaman pebisnis atas permasalahan yang dirasakan pelanggan (desireability), Strategi Pemasaran Pada Customer (delivery), Strategi Keuangan (financial strategy),” paparnya.
Dihubungi secara terpisah diruang kerjanya, Dr. Bondet Wrahatnala, S.Sos., M.Sn Selaku Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan Fakulas Seni Pertunjukan (FSP) ISI Surakarta menyampaikan, “Mahasiswa ISI Surakarta yang mengikuti KBMI tahun 2021 kali ini, kami harapkan dapat dengan sebenar-benarnya mengemban amanah dalam mengalokasikan dana program kompetisi kewirausahaan berkelas Nasional ini dengan sebaik-baiknya dan dengan sungguh-sungguh. Sehingga setelah mendapatkan dana pengembangan usaha tesebut dapat digunakan untuk pengembangan usahanya menjadi lebih berkembang bukan untuk keperluan pribadi.
“Apabila teman-teman bersungguh-sungguh dalam menjalankan amanah ini, dan nampak hasilnya pada pengembangan bisnis yang dikelolanya bukan tidak mungkin untuk melanjutkan langkah kejenjang yang lebih bergengsi yaitu dinominasikan untuk mengikuti Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia Award (EXPO KMI) 2021,” tutupnya (*)