Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. APE juga merupakan bentuk media dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. APE juga merupakan sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan edukatif yang dapat merangsang perkembangan otak.
Kecamatan Trucuk dan Pedan merupakan sentra industri APE di wilayah Kabupaten Klaten. Salah satu UKM yang dianggap potensial untuk diberdayakan usahanya adalah Chello Toys milik bapak Agus Susilo. Potensi pengembangan produk APE (Alat permainan Edukatif) masih sangat terbuka. Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia, jaringan bisnis, serta keterbatasan jumlah dan jenis peralatan menyebabkan mitra kurang maksimal dalam memanfaatkan peluang yang ada. Program Kemitraan Masyarakat yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, dalam hal ini DRPM DIKTI dengan mitra Industri Kecil Alat Peraga Edukatif (APE) Chello Toys yang beralamat di Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Tim pengabdian diketuai oleh Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn., serta beranggotakan Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn, dan NRA Candra DA, S.Sn, M.Sn. Kegiatan dan pendampingan yang telah berlangsung dari bulan Mei sampai dengan bulan Desember ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan UKM pengrajin APE.
Metode yang dilaksanakan adalah metode pelatihan dan pendampingan kepada mitra pengrajin tentang pentingnya inovasi desain, proses produksi, dan memberikan pengarahan tentang manajemen, pembuatan materi promosi publikasi cetak, pelatihan penggunaan media online serta memberikan bantuan peralatan produksi. Media online yang dibuat meliputi Web UKM, Sosial media serta pembuatan akun serta pelatihan marketing online melalui marketplace Tokopedia, shopee dan bukalapak.
Kegiatan kemitraan ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan mitra, terkait dengan inovasi desain, produksi, alat penunjang produksi, pemasaran online. Setelah dilakukan pendampingan, diharapkan mitra mampu menjadi pengrajin yang lebih tangguh menghadami era new normal. Implementasi kegiatan ini disesuailan dengan protokol covid-19 akibat dampak pandemi. Luaran dari kegiatan ini berupa HKI produk UKM, materi promosi baik offline maupun online.

