Puncak Peringatan Hari Ibu tahun 2022 dibuka dengan sajian Tari Pasambahan dari Ranah Minang oleh ibu-ibu Dharma Wanita Karawitan dan Etnomusikologi yang didukung oleh alumni mahasiswa tari. Tari ini mencerminkan ‘putiah kapeh dapek diliek, putiah hati bakaadaan’. yang artinya bahwa ini diciptakan untuk menyambut dan menghormati tamu, dengan rasa ikhlas dan tangan terbuka, seperti putihnya kapas. Juga persembahan Bale Ganjur “Sekar Putri” oleh ibu-ibu Dharma Wanita yang digelar di Pendopo GPH. Joyokusuma, Jumat (24/12/2022).
Sebelumnya, rangkaian dari acara peringatan Hari Ibu ini diwarnai dengan berbagai lomba, senam sehat, senam Maumere antar unit dan lomba rias wajah yang melibatkan bapak-bapak sebagai peserta, dilaksanakan di Lapangan Rektorat ISI Surakarta.
Ketua Dharma Wanita ISI Surakarta Dra. Rachdawaty Barus, dalam sambutannya menyampaikan, setelah pandemi covid-19, dunia berubah drastis. Memasuki era digital, kita sebagai ibu harus siap menghadapi dunia baru ini. Perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat tantangan yang dihadapi orangtua, terutama para ibu, dalam mendidik anak-anaknya pun meningkat. Di era serba digital, orang tua dituntut tidak ketinggalan zaman. Mereka harus selangkah lebih maju ketimbang anak-anak sehingga mampu mengarahkan dan membimbing. Tidak itu saja, perkembangan teknologi informasi telah mengubah pola komunikasi di dalam keluarga, terlebih lagi pada anak-anak generasi milenial yang hidup dan tumbuh dengan dunia digital.
Sebagai pembina, Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum. sempat menyayikan satu bait lagu, Kasih Ibu, kepada beta, tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya, menyinari dunia.” Dan menegaskan ibu adalah, “Malaikat tanpa sayap”. Kalimat itu sangat pantas disematkan kepada setiap ibu di seluruh dunia karena hanya malaikatlah yang selalu melakukan kebaikan tanpa pamrih.