Program Literasi Digital menjadi salah satu prioritas Kementerian Kominfo. Program ini masuk dalam Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. Berdasarkan data survei itu, peningkatan literasi ada pada pilar Digital Culture dan Digital Skills, tetapi terjadi penurunan pada pilar Digital Ethics dan Digital Safety. Menyikapi hal itu, Kemkominfo dan Pandu Digital JSDI terus berupaya dalam meningkatkan pemerataan kecakapan literasi digital masyarakat di semua sektor, baik ekonomi produktif maupun non produktif.
Bambang Tri Santoso yang juga merupakan alumni program Studi Pedalangan ISI Surakarta sebagai Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bersama PIC pelaksana literasi digital Perguruan Tinggi dan Staf Direktorat Pemberdayaan Informatika. diterima di Ruang Rapat II, Gedung Hardjonagoro, Rektorat ISI Surakarta oleh kKepala Biro Umum dan Keuangan Prastawa Sunu dan Kepala Biro Akademik, Kerjasama, dan Perencanaan dan Wiwik Setiyowati beserta Tim Kerja Kehumasan, UPT Perpustakaan, dan UPT Tik Institut Seni Indonesia Surakarta., Jumat (10/2/2023).
“Sebenarnya kami bukan hanya mengedukasi pada sektor pendidikan saja. Di beberapa lini seperti pendidikan, pertanian, perikanan, desa dan UMKM juga. Namun di tahun ini kami dan Pandu Digital sedang berfokus pada sektor pendidikan, siswa SMK, perguruan tinggi, tenaga pendidik, dan instruktur,” tuturnya.
Literasi digital begitu penting untuk masyarakat karena kemajuan teknologi sudah begitu pesat, dan kita dituntut untuk bisa mengikuti kemajuan tersebut. Oleh karena itu Kemenkominfo berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meningkatkan literasi digital sektor pendidikan bertujuan untuk menaikkan jumlah orang yang terliterasi dari tahun ke tahun sehingga dapat mengurangi penyebaran hoaks.
Tim Literasi Digital pimpinan Mas Betri, sapaan akrab Bambang Tri Santoso menyampaikan sejumlah peluang dan kesempatan kolaborasi lebih lanjut antara Kemkominfo RI dan Institut Seni Indonesia Surakarta. Gayung bersambut, ISI Surakarta membuka peluang membentuk Pandu Digital. Selain itu program MBKM yang menjadi isu seksi di lingkungan perguruan tinggi juga tak luput dari pembahasan.
Pada akhir sesi diskusi mengerucut pada kesepakatan untuk membuat Perjanjian Kerja Sama antara Institut Seni Indonesia Surakarta dan Ditjen Aptika dalam rangka peningkatan literasi digital di lingkungan ISI Surakarta maupun stakeholder yang terlibat dalam proses Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan seperti kuliah kerja nyata, PKKMB, seminar, dan workshop akan ditambahkan materi seputar literasi digital yang akan difalisitasi langsung oleh Tim dari Kominfo.
Setelah pertemuan awal ini, akan ditindaklanjuti dengan pembahasan Perjanjian Kerja Sama dan dijadwalkan untuk penandatanganan PKS tersebut secepatnya.[humasisiska/anton/anhar]








