Festival Gugak Indonesia diselenggarakan bertujuan kepada masyarakat dari kedua negara dapat saling mengenal musik tradisional Indonesia dan Korea melalui kolaborasi epik. Didukung oleh Korean Foundation dibawah Kementrian Diplomat Korea Selatan, Festival Gugak Indonesia diharapkan dapat mengembangkan hubungan baik Korea dan Indonesia. Persembahan kelompok “Dua” dengan karya “Gyehwa” menampilkan komposer Andika Agustino Wella Mahendra mahasiswa Prodi Seni Karawitan 2018, Penulis Lirik oleh Gutami Hayu Pangastuti mahasiswa Prodi Seni Karawitan 2017, dan didukung oleh Udin Fazri Wido Atmanto mahasiswa Prodi Seni Pedalangan 2016, serta Mohammad Dimas Aditya Laksana, Windarti Wahyu Setyo Asih.
Karya Gaehwa terinspirasi dari sebuah lagu tradisional Jeju, Korea Selatan. Seorang penyanyi tradisional wanita menuturkan bahwa Gaehwa Taeryong adalah lagu yang menceritakan si Gaehwa, sebagai wanita penghibur. Singkat cerita, Gaehwa merasakan hal tak biasa, yaitu mencintai tuannya. Perasaan menggebu-gebu timbul dan terus menerus selalu Gaehwa dapati. Melalui ide pokok kisah cinta unik Gaehwa, Gutami dan Andika membawa sebagai tema komposisi kolaborasi Korea dan Indonesia. Mengikutsertakan lirik lagu Gaehwa, riset terhadap cakepan-cakepan Langendriyan, dan tembang-tembang Peribadatan Buddha, menginspirasi Gutami untuk menulis lirik lagu dengan tata urutan terdiri dari Lagu Pambuka Jawa – Putri, Lagu Gaehwa – Putri 1, Lagu Jineman Jawa – Putra, Lagu Gaehwa – Putri 2.
Mengambil beberapa nada Korea dengan pola pokok lagu Gaehwa, dalam proses penciptaan, Andika menyimpan memori melodi sebagai sumber inspirasi dan gambaran nada. Tidak hanya lagu Gaehwa, beberapa nada lagu tradisional Jawa turut Andika tuangkan. Ada pula unsur Tayub khas Madiun, yang membawa unsur kesenian rakyat. Tayub sebagai salah satu kesenian yang menyertakan ledek atau vokalis wanita sekaligus penghibur di atas panggung, mengingatkan Andika tentang lagu Gaehwa.
saksikan penampilannya di https://youtu.be/YZJvsBGcGbw