Eighar Maulana Seno Aji, Mahasiswa Program Studi Tari, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Surakarta berhasil memenangkan sebagai Juara Pertama Lomba Logo Hari Jadi Kota Solo ke-277. Setelah melalui penjaringan dan terpilih dari 312 peserta lomba menjadi 3 besar logo terbaik, masyarakat turut aktif dalam memberikan komentar dan penilaiannya masing-masing. Dari 3 logo terbaik tersebut, dewan juri menentukan berdasar tingkat orisinalitas, kesesuaian filosofi, karakteristik budaya, nilai estetika, dan ketentuan lain yang telah ditetapkan panitia. Berdasarkan hal hal tersebut dipilih satu logo Hari Jadi ke-277 yang akan digunakan untuk peringatan Hari Jadi Kota Solo pada 17 Februari 2022 mendatang.
Disampaikan oleh eighar bahwa konsep logo hari jadi Kota Solo ini berupa angka 277 berjajar diagonal kearah kanan seperti arah motif batik parang bermakna Optimis penatang menyerah, menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, progresif, kreatif, percepatan, peningkatan serta pertumbuhan diberbagai sektor. Angka 277 saling bertumpu dan menopang representasi dari sinergi dan kerjasama seluruh elemen penta-helix atau multipihak dimana unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk membetuk ekosistem kreatif dan produktif yang ditransformasi menjadi solusi bersama dalam membangun kota Surakarta.
Anatomi Angka 277 dikreasikan menyerupai Representasi canthik Kyai Rajamala sebagai simbol penolak bala, Mahakarya Kejayaan Budaya Keraton Surakarta yang saat ini menjadi legenda kota Surakarta dan satu satunya di dunia, selain itu juga. Angka 2 dibentuk menyerupai Perahu Kyai Rajamala membawa angka 77 dimaknai sebagai komitmen dan integritas pemerintah kota surakarta untuk mengayomi dan melayani warga Surakarta dalam tujuan mewadahi dinamika kehidupan warga Solo, bermuara pada perilaku hidup yang bersinergi antara pengampu kebijakan dan warga kota Solo,
Warna Merah, sebagai simbol semangat, kreatif dan optimisme yang menrupakan modal awal menghadapi anomali keadaan, fluktuasi ekonomi, Warna Biru sebagai simbol kedalaman pikir, kecerdasan, kepekaan diri belajar dari masa pandemi yang sulit untuk merumuskan solusi dan strategi terbaik menghadapi fluktuasi ekonomi, Warna Hijau sebagai pertumbuhan, peningkatan kapasitas sebagai hasil dari semangat dan optimisme yang didasari kepekaan dan belajar dari pengalaman sehingga mampu tumbuh dan berkembang.
Slogan Sayuk Gumregah Aksi nyata penta-helix atau multipihak sebagai komitmen bersama membangun kota Surakarta untuk terus tumbuh berkembang sebagai Kota yang adaptif, mampu menyesuaikan dengan percepatan perkembangan zaman, berakar pada Budaya dan sinegi kolaborasi kreatif dalam memunculkan Inovasi.
Selamat Eighar , Semoga menginspirasi untuk selalu berkarya dan berprestasi.