Perjalanan panjang selama enam dekade ISI Surakarta dalam melaksanankan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menjadi perguruan tinggi seni berbasis kearifan budaya nusantara yang berkelas dunia yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan yang dihadapi, namun dengan semangat kebersamaan dan kerja keras seluruh civitas akademika, ISI Solo berhasil mengukir prestasi yang membanggakan. Disisi lain perubahan status dari Satker menjadi BLU menjadi penting kedepannya agar ISI Solo memiliki keleluasaan lebih dalam pengelolaan keuangannya.
Kehadiran unit usaha di dalam perguruan tinggi negeri yang berstatus Badan Layanan Umum (PTN BLU) untuk mendukung terwujudnya tata Kelola kampus yang baik, akuntabel, transparan, efektif dan efisien adalah sebuah keniscayaan. Untuk itu melalui kegiatan “Workshop Penyusunan Rintisan Unit Bisnis” perlu dilaksanakan untuk penguatan lembaga dan proses transformasi status perguruan tinggi Satker (Satuan Kerja) menjadi PTN BLU.
Workshop Penyusunan Rintisan Unit Bisnis ISI Surakarta Berlangsung pada tanggal 23-24 Juli 2024 di Lorin Solo Hotel Puri Nalendra, Surakarta. Tujuan dari diselenggarakannya workshop ini adalah menyamakan persepsi tentang PTN BLU sebagai perguruan tinggi level dua dalam hal otonomi. Pertama menggali pendapat, masukan perihal potensi bisnis disetiap unit di lingkungan ISI Surakarta dan menemukan model bisnis yang sesuai bagi PTN BLU ISI Solo.
Narasumber adalah Catur Sugiarto, S.E., M.SM., M.Rech., Ph.D., CDMP. Dosen UNS, President of Association of Indonesia Business Incubator (AIBI), Director of UNS Innovation Hub, dan Vice President – Indonesia Marketing Association Solo. Dan Diesyana Ajeng Pramesti, S.E, M.Sc. Dosen dari (Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) sebagai moderator. Workshop diikuti oleh 50 peserta tenaga dosen dari 49 dari dua fakultas, yaitu fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa ISI Surakarta, dan 1 peserta eksternal dari Metrodata, PT. Mitra Integrasi Informatika.
Dr. Joko Budiwiyanto, S.Sn., M.A. dalam pembukaannya menyampaikan bahwa ISI Solo optimistis bertransformasi dari Satker menjadi BLU. Perubahan status ini setidaknya kemungkin akhir bulan ini atau agustus SK tentang perubahan status ISI Surakarta menjadi BLU akan turun.
“Kita semua harus terus saling bahu membahu dalam menyongsong era BLU, yang mana hal ini bukan lagi sebagai cita cita kita, tetapi sudah menjadi keharusan yang diamanatkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kita harus bekerjasama, bukan hanya bekerja bersama-sama untuk menyongsong status baru tersebut. Tidak hanya kerja keras tetapi juga kerja cerdas,” tambahnya.
Dalam Workshop, Catur Sugiarto memandu peserta dalam mengidentifikasi potensi bisnis di dalam Unit masing masing di lingkungan ISI Surakarta yang paling potensial untuk dikembangkan dan disusun dengan Model Bisnis Canva. Diungkapkan bahwa beberapa startup pada perguruan tinggi di dunia memiliki perkembangan yang baik sehingga dapat menciptakan sebuah startup sociopreneur yang besar. Untuk mencapai global startup ecosystem indonesia perlu memiliki tiga hal penting yakni quantity, quality, dan business environment.
Untuk ISI Solo sebagai kampus Seni bisa mengembangkan tiga jenis personalitas 3H, yaitu hacker, hustler, dan hipster, sebagai sebuah tim untuk membangun startup. Hipster membawa kreativitas dan faktor desain, Hacker menciptakan teknologi, dan Hustler memastikan bisnis menghasilkan prospek dan pendapatan. Hacker berfokus pada aspek pembangunan produk, hipster berfokus pada penciptaan tampilan yang menarik dan mudah digunakan, sedangkan hustler efektif mengemas semuanya, membawa ke audiens target, dan menghasilkan penjualan, kemitraan, dan kesepakatan yang menguntungkan.