HUMASISISKA-Tim Program Peningkatan Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa (HIMA-Desain Komunikasi Visual) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta resmi diterjunkan pada 20 Juli 2023 di Kampung Makam Bergola, Kelurahan Serengan, Surakarta menggelar focus group discussion (FGD) sekaligus sosialisasi program pemberdayaan warga Kampung Makam Bergola pada peningkatan ekonomi dengan tajuk “Inovasi Kampung Batik Ecoprint Berbasis Zero Waste Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Dan Pendapatan Masyarakat Kelurahan Serengan”.
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Kelurahan Serengan, Surakarta pada Kamis, 20 Juli 2023. Turut hadir dalam kegiatan ini FGD ini Lurah Serengan Ir. Ida Setianingsih, dosen pembimbing PPK Ormawa Ipung Kurniawan Yunianto, S.Sn, M.Sn., ACP. Beserta sejumlah tokoh masyarakat, Ketua PKK RW 09, Ketua RT 01, s/d 03, Pegiat Kampung, dan Rumah Seni Budaya Sarudjuk.
HIMA-DKV bersiap mengembangkan Kampung Batik Ecoprint di Makam Bergola sebagai upaya menggali potensi lingkungan sebagai sumberdaya ekonomi terbarukan di kampung tersebut, sebagai dukugan kolaborasi antara institusi Pendidikan dan masyarakat dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) (The Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.
Lurah Serengan Ir. Ida Setianingsih menyambut baik kehadiran tim PPK Ormawa HIMA-DKV ISI Surakarta yang berjumlah 12 Mahasiswa untuk menjalankan program Inovasi Kampung Batik Ecoprint. Menurut Ida, optimasi sumberdaya lingkungan yang melimpah di kampung Makam Bergola sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi potensi ekonomi, terbarukan di Kelurahan Serengan dengan konsep pelestarian lingkungan berkelanjutan.
Menanggapi hal tersebut, Ida, Lurah Serengan mengaku sangat senang dan siap bersinergi untuk memfasilitasi tim selama program berjalan. “Program yang dijalankan adik-adik mahasiswa PPK Ormawa HIMA-DKV ISI Surakarta ini sangat bagus, besar harapan kami dengan adanya kegiatan ini berdampak pada munculnya potensi ekonomi baru di kelurahan serengan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampung Makam Bergola, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka Panjang, semoga kegian ini berjalan dengan lancar.” ujarnya.
Sementara itu, Ipung Kurniawan dalam sambutannya menjelaskan bahwa PPK Ormawa merupakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh organisasi mahasiswa yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai bentuk penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan guna mewujudkan capaian kompetensi pembelajar abad 21 untuk kesejahteraan masyarakat.
Ipung Kurniawan menyampaikan kepada tim PPK Ormawa HIMA-DKV ISI Surakarta agar konsisten dan bersemangat dalam melaksanakan program kerja yang telah direncanakan. “Suatu kebanggaan dan prestasi luar biasa yang diperoleh oleh ISI Surakarta karena berhasil meloloskan 1 (satu) Tim P2MD dan 6 (enam) tim PPK Ormawa dalam program Kemendikbudristek RI, salah satunya dari HIMA-DKV ISI Surakarta dengan Inovasi Kampung Batik Ecoprint Berbasis Zero Waste ini,” tutur Ipung dalam sambutannya.
Ipung Kurniawan berharap, warga desa menerima dengan baik kehadiran tim PPK Ormawa HIMA-DKV ISI Surakarta dan dapat merasakan manfaat dari program yang akan berlangsung hingga Oktober 2023 ini. “Kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat merupakan kesempatan mahasiswa dan masyarakat untuk sama-sama belajar dalam sebuah kemitraan sinergis untuk mencapai tujuan, kemitraan yng berkelanjutan, dan munculnya sektor ekonomi baru. Besar harapan kami semoga masyarakat melanjutkan Inovasi Kampung Batik Ecoprint Berbasis Zero Waste meskipun program tim PPK Ormawa HIMA-DKV ISI Surakarta Sudah berakhir,” tambahnya.
Setelah sambutan, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan tentang Inovasi Kampung Batik Ecoprint Berbasis Zero Waste yang disampaikan Fatika Fajar Priana (Afa), Corneliur Bryan Indrian (Brian), Pisteo Gabiel Tori (Tori) dan Erlyana Zuar Dini (Erli).
Afa menerangkan bahwa Inovasi Kampung Batik Ecoprint Berbasis Zero Waste menyasar masyarakat Kampung Makam Bergola, Kelurahan Serengan, untuk menyalurkan sampahnya yang kemudian diolah menjadi berbagai produk dan disalurkan kembali ke masyarakat. “Inovasi Kampung Batik Ecoprint” mengusung konsep sistem pengolahan Berbasis Zero Waste secara sirkular dengan mekanisme pengelolaan menjadi produk kerajinan Fesyen, yang memiliki nilai jual lebih baik ketika dipasarkan,” ungkap Afa.
Inovasi Kampung Batik Ecoprint ini juga tentu saja tidak sebatas pelatihan pembuatan batik eco print, namun akan dilanjutkan dengan pendampingan dalam pembuatan kerajinan fesyen dengan kain batik ecoprint, pendampingan perancangan kemasan, dan pendampingan pemasaran digital pada platform media sosial. “Sehingga, masyarakat bisa merasakan dampak nyata dari kegitan tersebut,” tutur Brian.
Tori menambahkan dengan mohon do’a restu dan dukungan masyarakat Kampung Makam Bergola agar turut terlibat secara aktif dalam kerja sinergis ini supa hasil dari program yang dilaksanakan ini nantinya berjalan dengna lancar dan mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan, Tutupnya.[humasisiska/awe/kotributor/ppkormawa/ipung]