Program Studi Senjata Tradisional Keris, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta berhasil memenangkan Kompetisi dalam Skema-D dalam Program Competitive Fund Vokasi Tahun 2022 Tahap ke-2, yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai upaya dukungan terhadap peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi vokasi.
Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan dalam rangka pemutakhiran Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Program Studi Senjata Tradisional Keris, FSRD, ISI Surakarta. Menghadirkan narasumber yang berkompeten dalam hal penjaminan mutu perguruan tinggi dengan menghadirkan narasumber Ir. Nur Hidayati, M.T., Ph.D. dari lembaga Penjaminan Mutu (LJM) Universitas Muhammaidyah Surakarta dan Agus Kurniawan, S.T., M.T. Unit penjaminan Mutu (UPM) Politeknik Akademi Teknik Mesin Indonesia (ATMI) Surakarta. Moderator Sri Marwati, S.Sn., M.Sn., dari Audit Mutu Internal (AMI) ISI Surakarta dan dilaksanakan dari tanggal 29 September – 1 Oktober 2022 di Pipas Room, Lor In Hotel Solo.
Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan SPMI serta untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan universitas. Harapannya setelah melaksanakan FGD, peserta dapat memahami konsep sistem penjaminan mutu internal Perguruan Tinggi/ UPPS (Fakultas)/ Program Studi.
Mengidentifikasi standar dalam PT/ UPPS/ PS sesuai SN-Dikti dan kebutuhan akreditasi keterkaitan antar standar dan memetakan standar internal ke dalam 9 kriteria dalam menyusun dokumen utk implementasi SPMI.
FGD dibuka oleh Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerna, S. Kar., M. Hum. Dan dihadiri oleh Dekan FSRD Dr. Ana Rosmiati, S.Pd, M.Hum. dan Agung Purnomo, S.Sn., M.Sn. sebagai Kepala Pusat Penjaminan Mutu. Beberapa review dari hasil FGD adalah masih adanya pernyataan dalam isi dan indikator standar belum mengacu pada formula KPI atau Format ABCD akan sulit dilakukan Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan (PPEPP) dari Standar Nasional. Masih juga ada inkonsistensi dalam format yang dibuat dan tidak mengacu pada SN Dikti dalam Penelitian dan Pengabdian dan adanya standar yang bentuknya manual mutu (PPEPP).






