Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan komitmen dan dukungannya terhadap sejumlah program dan kegiatan Institut Seni Indonesia Surakarta terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal tersebut disampaikan Ngarsa Dalem saat menerima audiensi Rektor ISI Surakarta di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (24/2).
Terkait dengan pembelajaran, ISI Surakarta sebagai perguruan tinggi seni negeri bertanggung jawab melaksanakan pelestarian dan pengembangan karawitan nusantara, tak terkecuali karawitan Yogyakarta. Disampaikan Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum, sampai saat ini ISI Surakarta belum mempunyai gamelan Yogyakarta. Merespon hal tersebut, Ngarsa Dalem berkenan akan membantu.
“Melalui ketentuan peraturan yang ada dan prosedur yang berlaku, ” demikian disampaikan Sultan.
Kepada sejumlah media, I Nyoman Sukerna mengungkapkan, sebagai perguruan tinggi seni, ISI Surakarta melihat Yogyakarta sebagai sumber informasi sekaligus pusat aktivitas kebudayaan, terutama Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sehubungan dengan perihal aktivitas kebudayaan tersebut, dalam audiensi ini, ISI Surakarta memohon dukungan dari Sri Sultan.
“ISI Surakarta itu kan perguruan tinggi seni. Jadi inti kunjungan kami untuk minta bantuan Pak Gubernur (DIY) untuk bisa memberikan seperangkat gamelan Yogyakarta. Selain itu, kami juga membicarakan terkait kerja sama untuk pertukaran mahasiswa,” ujarnya.
I Nyoman Sukerna menegaskan bahwa sebenarnya kerja sama antara ISI Surakarta dengan Pemprov DIY sudah berjalan cukup lama di berbagai bidang. Selanjutnya, ia tidak hanya ingin mempertahankan kerja sama yang sudah terjalin, tapi juga memperluasnya hingga ke bidang lain yang potensial.
“Beberapa kerja sama itu sudah terjalin cukup lama sehingga perlu diperbaharui. Kami akan cek dahulu mana yang perlu diperbaharui dan kerja sama apa lagi yang bisa dikembangkan,” ucap I Nyoman Sukerna.
Satu lagi, kami kalau bisa nanti akan bekerja sama dengan Keraton Yogyakarta terkait uji kompetensi para lulusan ISI Surakarta. Dari pihak Keraton nanti bisa ikut jadi asesor uji kompetensi maupun dosen penguji. Karena kami inginnya lulusan ISI Surakarta tidak hanya mendapat ijazah, tapi juga mengantongi sertifikat keterampilan,” terang I Nyoman Sukerna.
I Nyoman Sukerna mengatakan, Sri Sultan menyambut baik dan mendukung beberapa hal tersebut. Pihaknya pun diminta untuk dapat mempersiapkan berbagai surat dan dokumen yang diperlukan terkait kerja sama yang ingin dilakukan.
“Beliau (Gubernur DIY) mendukung kita semua. Tinggal dokumen, surat-menyuratnya dipersiapkan saja agar menjadi legal semua,” kata I Nyoman Sukerna. [humasisiska/aro/awe]