Tokuwela Morotai Festival diselenggarakan di Kabupaten Pulau Morotai pada tanggal 14 Mei 2022 secara hybrid. Bertempat di Ex-Sail Juanga, acara puncak Tokuwela Morotai Festival ini mengajak para wisatawan untuk mengenal wisata bahari, budaya, dan sejarah Pulau Morotai. Tema yang diusung adalah “Bersama Kita Bangkit Menjadi Morotai yang Mandiri, Maju, dan Sejahtera”. Sekitar 1.500 partisipan menampilkan beragam jenis kesenian tradisional atraksi budaya dan tarian kolosal khas Pulau Morotai seperti tari dana-dana, lalaweda, soya, saloi, dan lainnya dan kemeriahan acara gandeng tangan yang dilakukan orang dewasa, di mana anak-anak desa atau pengunjung akan berjalan di atas gandengan tangan tersebut..
Tokuwela Morotai Festival merupakan hasil kerjasama PUI-PT Choreographic and Artistic Research (PUI-PT CARE) Institut Seni Indinesia (ISI) Surakarta yg diketuai oleh Dr. Dr. Eko Supriyanto, S.Sn., M.F.A dan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai. dalam kesempatan ini rektor ISI Surakarta Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum., hadir secara langsung menyaksikan gelaran tersebut. Sebagai Apresiasi terhadap para penari, Pemerintah Kab. Kep. Morotai memberikan beasiswa kepada penari terpilih yang merupakan bentuk kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai dengan) Surakarta dengan harapan ketika lulus nanti mampu menjadi tonggak pengembang seni dan budaya yang ada di Morotai.
Festival Tokuwela Morotai menjadi salah satu dari 168 festival Nasional yang dimasukkan dalam Kalender Event Nasional 2022. Diketahui budaya Tokuwela awal mulanya berasal dari Galela Maluku Utara, ‘Toku’ artinya berjalan dan ‘Wela’ artinya tali maka dapat disimpulkan Tokuwela adalah berjalan diatas tangan. Budaya ini biasanya dipentaskan pada acara penyambutan tamu, upacara adat, upacara perkawinan dan lainnya.




