Pendidikan pada abad 21 saat ini menuntut perguruan tinggi harus mampu mengembangkan soft skills dan hard skills paramahasiswanya serta mampu membangkitkan, menumbuhkan, dan mengembangkan kedua dimensi keterampilan tersebut. Soft skills mahasiswa dapat dikembangkan melalui berbagai program, salah satunya melalui tugas atau program pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa. Sehubungan dengan itu Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdikbud,ristek memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk terjun turut membangun desa, melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). Program ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa baik untuk memajukan desa dan mengimplementasi kompetensi mahasiswa di masyarakat.
Program ini telah digulirkan oleh oleh Dirjend Belmawa Dikti sejak tahun 2011 yang waktu itu masih diberi nama Program Hibah Bina Desa (PHBD). Program ini bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh mahasiswa dan sekaligus merupakan implementasi dari konsep Bela Negara yang dalam pelaksanaannya terus mengalami peningkatan, baik jumlah proposal, kuota bantuan maupun jumlah organisasi mahasiswa dan perguruan tinggi pengusul. Pada tahun 2021, program ini dikembangkan menjadi Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa yang terus akan meningkatkan kualitasnya agar dapat lebih memberikan motivasi dan menumbuhkan kepedulian mahasiswa dalam memberikan kontribusi pada membangunan desa.
ISI Surakarta pada tahun 2021 ini mengirimkan 3 tim dari organisasi mahasiswa yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran, Himpunan Mahasiswa Prodi. Film dan Televisi dan Dewan Amanat Mahasiswa (DAM). Namun dalam perjalanannya akhirnya, yang masih terus bertahan mengikuti tahapan seleksi PHP2D tahun ini adalah tim UKM Penalaran dan Hima Prodi Film dan Televisi. Proses seleksi usulan proposal PHP2D tahun 2021 ada tiga tahap, yaitu; seleksi administrasi, substansi judul, dan presentasi. Tahapan seleksi proposal PHP2D tahun 2021 telah diselenggarakan mulai bulan April sampai bulan Juni 2021 dengan estimasi pelaksanaannya di bulan Juli sampai November 2021.
Akhirnya setelah melewati proses seleksi dan menunggu kurang lebih tiga bulan, dua tim dari ISI Surakarta berhasil dinyatakan lolos mendapatkan pendanaan nasional PHP2D yang diusulkan tahun 2021 ini. Lolosnya dua tim dari dua ormawa ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan karena pertama kalianya dua ormawa ISI Surakarta ini meraih prestasi untuk tingkat nasional sedangkan UKM Penalaran adalah UKM yang baru saja terbentuk setahun yang lalu di ISI Surakarta. “Raihan prestasi yang luar biasa ini sungguh sangat membanggakan terlebih lagi ISI Surakarta pada bulan ini akan merayakan dies natalisnya yang ke-57 dan ini bisa sebagai kado yang indah untuk kampus kami. Sekali lagi bravo mahasiswa ISI Surakarta ”, ucap Dr. Drs. R.M. Pramutomo, M. Hum.
UKM Penalaran pada PHP2D kali ini mengusung judul kegiatannya adalah “Pemberdayaan Petani Jeruk Lemon Desa Anggrasmanis Melalui Produk Inovasi Pangan Dengan Penerapan Pola Zero Waste Untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Eduwisata Pertanian” yang pusat kegiatannya berlokasi di desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Program ini akan lebih fokus pada bidang pertanian, bidang yang sangat berbeda dengan disiplin ilmu yang pelajari di kampus. Tetapi inilah hebatnya program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang saat ini telah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang memberikan keleluasaan mahasiswa dapat belajar di luar disiplin ilmu yang dipelajari.
Program ini dibantu N.R.A Candra, S.Sn., M.Sn selaku dosen pembimbing atau pendamping dan dilaksanakan oleh 14 mahasiswa sebagai satu tim yang kesemuanya adalah anggota aktif UKM Penalaran yang tentunya berasal dari berbagai program studi, seperti: Seni Karawitan, Seni Tari, Seni Pedalangan, Etnomusikologi, dan Film dan Televisi. “ Sungguh sebuah prestasi yang luar biasa ini, karena kebanyakan mahasiswa juga tidak saling bertatap muka dalam proses penyusunan proposalnya tetapi dengan keyakinan dan semangat yang tinggi akhirnya teman-teman mahasiswa akhirnya mampu menyelesaikannya dan akhirnya sukses untuk mahasisa dan sukses untuk UKM Penalaran ISI Surakarta “, imbuh N.R.A. Candra, S.Sn., M.Sn. selaku dosen pembimbimg PHP2D dan Pembina UKM Penalaran ISI Surakarta.
Kegiatan PHP2D dari UKM Penalaran menyasar petani jeruk lemon di desa Anggrasmanis, yang hasil pertanian lemon saat ini sangat melimpah dan buahnya berkualitas. Pada sisi penjualannya buah lemon ini belum dilaksanakan dengan maksimal Banyak potensi yang bisa digali dari buah lemon ini baik produk-produk instan sampai dengan pembuatan eduwisata pertanian berbasis jeruk lemon ini. Bentuk kegiatan ini direncanakan berupa pelatihan, pembinaan, seminar, workhsop, pameran, dan lokakarya. Diharapkan setelah kegiatan PHP2D ini selesai dapat meningkatnya penghasilan masyarakat dan petani jeruk lemon di Desa Anggrasmanis.
Sedangkan, usulan PHP2D dari Himpunan Mahasiswa Program Studi Film dan Televisi (Himafisi) mengambil judul “ Pemberdayaan Masyarakat sebagai Upaya Mewujudkan Desa Wisata Film Guna Meningkatkan Kegiatan Industri Kreatif di Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. “ Dengan didampingi oleh Andre Triadiputra, S.Sn., M.Sn. sebagai dosen pembimbing. Himafisi untuk PHP2D tahun ini berusaha mengembangkan potensi yang ada di desa Karang yang salah satu dengan membentuk sebuah desa wisata film karena di desa ini memiliki kawasan yang cocok untuk ekplorasi kreatif produksi karya film sehingga diharapkan pertumbuhan ekonomi kreatif di sekitarnya nanti dapat ditumbuhkembangkan bersama-sama. “Bangga sekali mengetahui lolosnya Himafisi pada PHP2D tahun ini karena program ini memang cukup lama berusaha kita inisiasi dengan program kerja kemitraan daerah yang dimiliki oleh Prodi. Film dan Televisi. Sekali lagi saya ucapkan selamat dan sukses untuk Himafisi.” ucap Andre Triadiputra, S.Sn., M.Sn. selaku dosen pembimbing PHP2D Himafisi dan pembina kemahasiswaan prodi. Film dan Televisi ISI Surakarta. {NRA’21}