Keluarga besar ISI Surakarta yang diwakili oleh pejabat dan pimpinan Rektorat dan Dekanat serta Dharma Wanita melakukan kegiatan ziarah ke makam para pendiri ISI Surakarta. Dibagi dalam dua rombongan pimpinan Rektorat menuju makam Almarhum Sedijono Djojokartiko Humardani yang lebih dikenal sebagai Gendon Humardani di Astana Janti, Polanharjo, Klaten dan makam Prof. Waridi di Astana Bonde Etan, Bangsalan, Teras, Boyolali. Sementara untuk rombongan Dekanat menuju makam Prof. Rahayu Supanggah, Prof. Dr. Sri Hastanto, dan Prof. Dr. Dharsono Sony Kartika, M.Sn. di wilayah Karanganyar, Senin (08/7/2024).
Perjalanan panjang ISI Surakarta yang sekarang hingga memasuki usia 60 th tidak bisa dilepaskan dari jasa besar para leluhur, para pejuang, pendiri, founding father yang melahirkan ISI Surakarta yang pada mulanya adalah sebuah perguruan tinggi setingkat akademi dengan nama Akademi Seni Karawitan Indonesia Surakarta. ASKI didirikan sebagai salah satu wadah untuk merintis perkembangan seni tradisi di Indonesia. Perubahan peningkatan status Akademi Seni Karawitan Indonesia Surakarta menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta terjadi pada tahun 1988. Kemudian pada tahun 2006 Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta berubah status menjadi Institut Seni Indonesia Surakarta.
Dalam pengantarnya Rektor ISI Surakarta Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum. juga menyampaikan, sebelum doa dipanjatkan untuk para almarhum yang telah mendahului kita dengan harapan beliau semua mendapatkan tempat terbaik di sisiNya dan segala kesalahannya mendapatkan pengampunan sesuai amal kebaikannya dan perjuangannya yang sudah bisa kita rasakan sampai sekarang. Semoga ISI Surakarta pada usia 60 tahun ini juga bisa bertransformasi menjadi lebih baik lagi dan kita semua juga diberikan kekuatan untuk terus melanjutkan perjuangannya.
“Sejak saya masih mahasiswa, pak Gendon sudah menanamkan displin tinggi dan sikap yang profesional sejak dini, Pak Gendon menyebutnya injeksi, adalah latihan fisik menjadi menu sarapan utama kami setiap hari, karena beliau seorang dokter jadi sangat memperhatikan kesehatan, daya tahan tubuh dan asupan gizi juga sangat diperhatikan pak gendon. Sikap seperti ini yang semestinya sangat kita teladani” kenang pak Nyo.
Tradisi Ziarah ke makam para pendiri ISI Surakarta merupakan rangkaian kegiatan sebelum puncak acara Upacara Dies Natalis ke-60 Institut Seni Indonesia Surakarta, yang akan dilaksanakan setiap tanggal 15 Juli. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 068/1964 tertanggal 15 Juli 1964, yang membuka Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) di Surakarta di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan.
Bertitik tolak dari sejarah singkat ISI Surakarta, maka Upacara Dies Natalis ISI Surakarta ditetapkan jatuh setiap tanggal 15 Juli, bertepatan dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 068/1964 tertanggal 15 Juli 1964 tentang Pembukaan Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Surakarta sebagai cikal bakal ISI Surakarta.









